Diposkan pada lyfe, Maminya Andrea

2021 : Ganti Gelar

Wah, sudah lebih dari dua tahun aku tidak menulis. Asli rasanya sibuk sekali dengan gelar baruku, Maminya Andrea!

Rasanya campur aduk, mulai dari promil ke Penang, berhasil hamil, hamil dan melahirkan di masa pandemi, dan sekarang berkutat dengan anak GTM!

Pelan-pelan nanti aku ceritakan ya semua perjalanan seruku.

Xoxo,

Maminya Andrea.

Diposkan pada lyfe, marriagelife

Beli Kulkas Baru : LG GN B185 SQBB

Akhirnya setelah menunda-nunda selama 1 tahun, kulkas baru dibeli juga. Hehehe.

Kulkas lama saya sebenarnya baik-baik saja selain dari tutup freezernya yang rusak karena patah. Kulkasnya saya beli tahun 2011 dan baik-baik saja sampai apartemen disewakan ke orang yang menyebalkan. Huft, bayarnya nunggak, eh merusak barang pula.. 😦

Mungkin dia gak tahu jenis kulkas 1 pintu memiliki semi-auto defrost system. Jadi harus ditekan dulu tombolnya baru bisa defrost. Nah, mungkin bunga es di freezer sudah menumpuk sehingga pintunya lengket. Mungkin doi buka paksa, jadi tuasnya patah deh. Sungguh kukesal. Padahal dengan penyewa sebelum-sebelumnya aman saja. Kzl.

Berawal dari tutup freezer yang sudah rusak itulah jadi saya serba salah. Terutama karena sekarang saya selalu beli daging. Kalau suhu kulkas dibuat nomor 1, freezer bekunya lama dan makanan di kulkas cepat basi karena basah. Kalau dibuat nomor 2 atau 3, freezer cepat beku, makanan di luar freezer pun ikutan beku. Huhu. Saya tak tahu di mana beli tutup freezer dan memang malas cari tahu di mana belinya. Mau kulkas baru saja, 2 pintu. Biar bisa terpisah makanan segar dan makanan beku.

Beberapa kali saya ke hypermarket di Kokas dan browsing di marketplace. Galau. Rata-rata kulkas 2 pintu itu tinggi besar sedangkan apartemen kecil pendek pula. Selain itu di atas kulkas ada ambalan, sehingga membatasi tinggi kulkas. Tadinya mau menyerah, kembali ke kulkas 1 pintu saja. Tapi semua kulkas 1 pintu ini ya semi-auto untuk mencairkan bunga esnya.

Saya rajin deh ke Kokas lihat kulkas. Ada merk Sharp yang saya suka dan kalau dihitung tingginya masih cukup. Tapi rupanya mbak SPG-nya bilang, mending LG saja Bu. Lebih hemat wattnya, lebih lega, tingginya pas dan garansi 10 tahun. Wah ini, garansinya 10 tahun! Yang Sharp garansinya 5 tahun saja. Harga mirip kalau di marketplace. Wow, mulai browsing-browsing lagi deh.

Setelah yakin dengan LG, saya carilah di marketplace, harga total paling murah. Ingat ada ongkos kirim dan kulkas itu berat! Hypermarket di Kokas saja ada biaya 50rb. Kalau di marketplace, ada seller yang murah tapi minta tambahan ongkir 100rb, ada yang gratis tapi harga lebih mahal. Tapi di Blibli, ada yang harganya sama dengan di marketplace lain, plus gratis ongkir, disediakan oleh Blibli pula. Oh, sama diskon 150rb karena payday sale. Bhaique. Total yang saya keluarkan cuma Rp2.834.800. Huahahaha. Silakan bandingkan harga ya gaes. *bangga*

Seizin suami, dibelilah kulkas LG GN B185 SQBB ini. Masalah utama adalah pengiriman. Maklum, kami tinggal di apartemen. Untuk keluar masuk barang harus urus izinnya dan waktunya pun terbatas. Huft. Pengiriman pertama gagal karena di hari kerja dan saya belum urus izin masuknya. Ya sudah akhirnya dijadwal ulang ke hari Sabtu. Eh, sampainya malam, Untung kalau Sabtu sepi dan satpamnya baik. Jadi dibolehin naik deh kulkasnya. Pfiuh, hampir saja gagal lagi..

Sekarang lanjut ke reviunya ya.

Karena datang sudah malam dan harus didiamkan dulu minimal 4 jam, ya sudah, si kulkas dibiarkan sampai pagi deh. Jangan lupa ya memastikan si kulkas seimbang tingginya. Ada yang harus diputar di kaki kulkas sebelah kiri depan untuk menyeimbangkan si kulkasnya. Pagi bangun tidur saya hidupkan kulkasnya. Dua jam kemudian baru saya masukkan bahan makanan. Dingiiin… Hihihi, super norak.

Freezer dan bagian bawah dingin. Lampu hanya ada di bagian bawah, LED. Terang dan enak untuk melihat. Sejauh ini tidak ada masalah dan saya suka. Warnanya juga elegan. Cocoklah untuk apartmen kecil. Rasanya jadi tidak sabar untuk belanja bulanan. Lalala.

Demikianlah selesai pencarian saya terhadap kulkas dua pintu yang muat di apartemen kecil. Semoga ini bertahan paling tidak 10 tahun ya, sesuai garansi. Hihihi.

xoxo,
S.

Diposkan pada cerita kita, lyfe

Review : Shampoo & Conditioner Andalou Naturals

wp-1524495657323-01866441487866140137.jpeg

Saya barusan membeli Shampoo dan Conditioner dari Andalou Naturals. Varian yang saya beli adalah Lavender & Biotin Full Volume. Keputusan untuk membeli ini adalah karena saya tidak cocok dengan sembarang shampoo, apalagi conditioner. Selama ini saya memakai Dermo Calm dari Kerastase. Tetapi karena itu shampoo mahal dan mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS), saya ingin menggantinya. Selama ini sih selalu kembali ke DermoCalm karena shampoo lain yang saya coba selalu menghancurkan rambut dan kulit kepala saya.

Pertama kali mendengar tentang Andalou Naturals adalah dari kak Affi FD. Beliau bilang kalau pakai shampoo SLS pasti kulit kepala gatal. Kalau pakai shampoo non-SLS, rambut yang hancur. Persis dengan kondisi saya. Wajah saya boleh dibilang tanpa masalah, kalau rambut? Huft, rasanya sedih!

Berbekal dari #keracunanFD oleh kak Affi, saya carilah brand ini. Ternyata susah, bahkan di supermarket premium pun tidak ada. Sampai saya iseng mencari di The Food Hall Senayan City dan ada, meskipun cuma satu varian yaitu yang Sunflower & Citrus Brilliant Shine. Saya tidak ambil karena memang mencari yang seri Lavender & Biotin Full Volume sesuai racun kak Affi. Saya beli online di salah satu marketplace deh.

wp-1524495768108-014119479874581180757.jpeg
Ini komposisi yang Shampoo

Kalau dari tulisan komposisi di botolnya sih, si Andalou Naturals ini tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate tapi ada Sodium Lauryl Sarcosinate (detailnya di sini). Jadi ya tetap ada surfaktan. Memang sih, kalau produk pembersih ya harus mengandung surfaktan. Kalau tidak ya bukan pembersih. Hehehe. Cuma kita harus pilih-pilih surfaktannya. Sodium Lauryl Sulfate itu biasanya keras dan mengiritasi.

wp-1524495857870-0169141219745802304.jpeg
Ini komposisi yang Conditioner.

Sejauh ini saya pakai produk Andalou Naturals tidak ada keluhan. Malah sekarang saya rajin pakai conditioner-nya karena tidak membuat kulit kepala saya gatal sama sekali. Pakainya kena kulit kepala loh… Dulu saya selalu pakai shampoo saja, conditioner jarang-jarang karena ya itu buat kulit kepala gatal dan banyak residu. Saya perhatikan juga sekarang tidak ada lagi ketombe. Senang sekali menggunakan produk Andalou Naturals ini.

Beli lagi? PASTI!

Diposkan pada lyfe

Cara Dapat Grab Mudah di Bandara Soetta Cengkareng

Karena ini beneran pengalaman menyebalkan jadi saya pengin tulis ini segera. Jadi ceritanya kita sampai di Soetta sudah lewat tengah malam. Kalau menurut jadwal kami tiba pukul 10 malam, jadi alternatif transportasi masih banyak, minimal DAMRI masih ada.

Tapi ternyata penerbangan kami ditunda hingga pukul 9 malam. Naik pesawat memang pukul 9, tapi lepas landasnya setengah jam kemudian. Di Soetta pun antrean pesawat untuk mendarat banyak, masih mutar-mutar sebelum mendarat. Setelah mendarat pun, pesawat masih keliling cari parkir. Bagasi juga lama sekali keluarnya. Lengkap deh!

Karena sudah larut sekali, DAMRI ke Pasar Minggu atau Gambir sudah habis. DAMRI Bekasi Barat dan Rawamangun saja yang ada. Antrean Taksi Biru panjang, sekitar 100. Pilihan satu-satunya adalah taksi online (Baca : Grab). Enaknya Grab itu bisa bayar pakai kartu kredit dan bisa tukar poin untuk pengurangan harga. Kita pilih pick-up point yang sudah disediakan oleh Grab. Jadi di sini ada pegawai Grabnya. Di sinilah mulai kejadian menyebalkan. Sejam lebih saya dan suami mencari Grab untuk pulang ke rumah dan tidak berhasil. Dua aplikasi loh. Sampai bingung, apa yang salah? Pakai kupon diskon dan tidak pakai kupon pun sama juga tidak ada hasil. Kesal.

Akhirnya suami saya yang super iseng coba-coba ganti titik penjemputannya menjadi ATM BNI-Terminal 2F. Tidak lama sudah dapat loh!

Ternyata posisi pengemudi Grab kami agak jauh, di terminal 1C. Menurut beliau, kalau Grab Pick-Up Point bandara itu curang. Kalau pakai aplikasi sendiri tidak akan pernah dapat. Harus menggunakan aplikasi pegawai Grab di situ yang mana harganya jauh lebih mahal dan ditambah charge bandara pula. Cara bedakannya adalah Grab-CGK atau GrabAirport. Yang harus tampil di aplikasi kita adalah Grab-CGK, kalau GrabAirport dipastikan susah dapatnya. Duh kesal sekali mendengarnya.

Wong pakai Grab-CGK biasa saja sudah Rp186.000 belum tol dan parkir, bagaimana kalau pakai GrabAirport?

Screen Shot 2018-08-14 at 09.43.13

Heran saya dengan anehnya kebijakan seperti ini. Konsumen tentu lebih senang jika harga lebih murah dan tetap memastikan keamanan. Kalau saya naik Taksi Biru, harganya selangit dan antreannya itu loh, buat nangis darah. Kalau taksi lain saya takut. Grab adalah pilihan yang pas untuk saya. Dengan adanya kebijakan “kerjasama” Grab dan Bandara ini saya serasa dirampok. Mending kucing-kucingan.

 

Oh ya tips lainnya dari pengemudi Grab kemarin, kalau masih susah, minta tolong saudara di rumah untuk memesankan, niscaya akan berhasil. Sebal kan mendengar seperti ini?

Jadi teman-teman, mulai sekarang, pastikan Grab-CGK ya, jangan GrabAirport.

Semoga membantu.. 🙂

Diposkan pada lyfe

Anggiat & Sendy Serumah!

Akhirnya doa dan harapan kami terkabul. Saya dipindahkan ke Jakarta, ikut suami. Rasanya bahagia bukan kepalang. Begitu lihat suratnya, air mata membanjir. Akhirnya saya tahu rasanya terharu yang sesungguhnya. Tuhan sungguh baik, kasih setia-Nya kekal untuk selamanya.

Meskipun ada drama karena suratnya telat saya terima (sampai sekarang belum terima yang asli, biasalah yaaaa..), kebanting dengan rasa bahagianya. Terselip rasa sedih karena akan jauh dari keluarga, terutama adik-adik saya. Huhuhu. Rindu sekali dengan mereka. 😦

Selain itu juga meninggalkan kantor yang selama empat tahun ini penuh dengan suka duka. Kantor yang mencatatkan sejarah penting kehidupan saya. Pengalaman jatuh dari sepeda motor, kepergian ompung Doli, pengalaman operasi mata, pengalaman membenci orang, gosip lucu dengan teman-teman, makan cantik di Sun, naik Grab ramai-ramai, nyinyirin orang, menikah, minta pindah, bete-betean. Empat tahun benar-benar penuh cerita.

Akhirnya saya duduk di tempat baru, menjadi pegawai baru.

Disclaimer.

Sebenarnya ini cerita untuk dua bulan lalu. Kirain sudah diterbitkan, ternyata belum.

xoxo,

S.